Spektofotometri dalam dunia farmasi digunakan untuk menganalisa kadar obat. spektrofotometri dapat mengindikasikan bahwa setiap obat harus dapat bekerja secara maksimam dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya. Prinsip yang diguankan adalah suatu molekul obat dapat menyerap inar uv dan cahatya tampak dengan kemungkinan bahwa elektron molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi.
Sebelum membahas prinsip kerja mengenai alat Spektrofotometri, yuk, kita bahas menengenai apa aja si yang mendasari kerja dari alat ini..
Spektrum sinar
sinar adalah spektrum elektromagnetik
Catatan : energi (E) cahaya meningkat atau frekwensi (n) meningkat maka pajang gelombang (l) turun
Absorpi sinar
Warna dari cahaya sinar tampak. Warna cahaya yang terabsorpsi dan cahaya teramati adalah Komplementer
Absorbsi Cahaya
Hukum Beer
Jumlah relatif cahaya yang melewati sample (P/Po) dikenal dengan istilah transmitan (T)
dalam persen
Spektrofotometer
Basic Design
Spectrophotometer
1.) Basic Design
Light Source: provides the light to be passed through the sample
Tungsten Lamp: visible light (320-2500 nm)
- based on black body radiation:
heat solid filament to glowing, light emitted will be characteristic of temperature more than nature of solid filament
Deuterium Lamp: ultraviolet Light (160-375 nm)
In presence of arc, some of the electrical energy is absorbed by D2 (or H2) which results in the disassociation of the gas and release of light
D2 + Eelect D*2 D’ + D’’ + hn (light produced)
Excited state
UV Absorption Process
* and * transitions: high-energy, accessible in vacuum UV (max <150 nm). Not usually observed in molecular UV-Vis.
n * and * transitions: non-bonding electrons (lone pairs), wavelength (max) in the 150-250 nm region.
n * and * transitions: most common transitions observed in organic molecular UV-Vis, observed in compounds with lone pairs and multiple bonds with max = 200-600 nm.
Analisa Kuantitatif
Struktur yang berbeda mengabsopsi pada panjang gelombang yang berbeda.
Merupakan data pendukung untuk penentuan struktur molekul.
Untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan akibat dari galat alat (noise)
Digunakan senyawa murni pada beberapa konsentrasi
Rentang konsentrasi melingkupi konsentrasi sampel
Berdasar pada persamaan Regresi Linier
disarikan dari berbagai sumber
Pengantar
I would like to share with you about something that U should have to know
~~~~~~^^ENJOY READING^^~~~~~~
~~~~~~^^ENJOY READING^^~~~~~~
Selasa, 17 Mei 2011
Senin, 16 Mei 2011
Sekilas Mengenai Alat Pacu Jantung atau Pacemaker
Apakah itu Pacemaker?
Pacemaker adalah sebutan untuk alat pacu jantung yaitu, alat kecil yang ditempatkan di dada atau perut untuk membantu mengontrol ritme jantung abnormal. Perangkat ini menggunakan pulsa elektrik untuk mendorong jantung ke tingkat normal.
Alat pacu jantung digunakan untuk mengobati aritmia. Aritmia adalah masalah pada ritme detak jantung. Selama aritmia, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan ritme yang tidak teratur.
To place a pacemaker, a lead wire is inserted into the cephalic vein of the shoulder and fed into the heart chambers (B). An electrode is implanted in the heart muscle of the lower chamber, and the device is attached (C).(Illustration by Argosy)
Detak jantung yang terlalu cepat disebut takikardia. Sedangkan detak jantung yang terlalu lambat adalah bradikardia.
Selama aritmia, jantung mungkin tidak mampu memompa darah yang cukup untuk tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, atau pingsan. Aritmia parah dapat merusak organ vital tubuh dan bahkan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian.
alat pacu jantung dapat meringankan beberapa gejala aritmia, seperti kelelahan dan pingsan. Sebuah alat pacu jantung juga dapat membantu seseorang yang memiliki irama jantung abnormal untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih aktif.
Mengenal mekanisme listrik pada jantung
Jantung Anda memiliki sistem listrik internal yang mengontrol laju dan irama detak jantung Anda. Dengan setiap detak jantung, sinyal listrik menyebar dari jantung bahian atas ke bagian bawah. Selama perjalanan sinyal tersebut, menyebabkan jantung berkontraksi dan memompa darah.
Setiap sinyal listrik biasanya dimulai dalam kelompok sel yang disebut sinus node atau sinoatrial (SA) node yang merupakan menyebar dari atas jantung ke bagian bawah jantung, merupakan koordinat waktu dari aktivitas sel jantung.
Pertama, dua bilik jantung yang terletak di atas, atria, berkontraksi. Kontraksi ini memompa darah kedalam dua ruang jantung (chamber) yang lebih rendah, ventrikel. Ventrikel kemudian berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Kontraksi gabungan dari atrium dan ventrikel adalah detak jantung.
Ikhtisar
Kegagalan sinyal listrik di dalam jantung menyebabkan aritmia. Sebuah alat pacu jantung menggunakan pulsa elektrik berenergi rendah untuk mengatasi hal ini. Alat pacu jantung dapat:
1. Mempercepat irama jantung yang lambat.
2. Membantu mengendalikan irama jantung abnormal atau cepat.
3. Pastikan kontrak ventrikel normal jika atrium yang bergetar bukan pemukulan dengan irama normal (kondisi yang disebut atrial fibrilasi ).
4. Mengkoordinasikan sinyal listrik antara bilik atas dan bawah dari jantung.
5. Mengkoordinasikan sinyal listrik antara ventrikel. Alat pacu jantung yang melakukan ini disebut terapi sinkronisasi jantung (CRT) perangkat. perangkat CRT digunakan untuk mengobati gagal jantung .
6. Mencegah aritmia berbahaya yang disebabkan oleh kelainan yang disebut sindrom QT panjang .
7. Alat pacu jantung juga dapat memonitor dan merekam aktivitas listrik jantung Anda dan irama jantung.
8. Alat pacu jantung baru dapat memonitor suhu darah, kecepatan napas, dan faktor lain dan menyesuaikan detak jantung Anda untuk perubahan dalam aktivitas Anda.
Alat pacu jantung dapat bersifat sementara atau permanen. alat pacu jantung sementara digunakan untuk mengobati masalah detak jantung sementara, seperti detak jantung lambat yang disebabkan oleh serangan jantung , operasi jantung , atau overdosis obat.
alat pacu jantung sementara juga digunakan dalam keadaan darurat. Alat tersebut digunakan sampai alat pacu jantung permanen dapat tertanam atau sampai kondisi membaik. Jika Anda memiliki alat pacu jantung sementara, maka anda akan tinggal di rumah sakit selama perangkat ini masih tertanam di tubuh anda.
Ada juga pengobatan aritmia dengan perangkat lain yang disebut cardioverter defibrillator implant (ICD). Sebuah ICD mirip dengan alat pacu jantung. Namun, selain menggunakan pulsa berenergi listrik rendah, sebuah ICD juga dapat menggunakan pulsa berenergi listrik tinggi untuk mengobati aritmia dengan berbahaya tertentu.
sumber :http://www.nhlbi.nih.gov
Pacemaker adalah sebutan untuk alat pacu jantung yaitu, alat kecil yang ditempatkan di dada atau perut untuk membantu mengontrol ritme jantung abnormal. Perangkat ini menggunakan pulsa elektrik untuk mendorong jantung ke tingkat normal.
Alat pacu jantung digunakan untuk mengobati aritmia. Aritmia adalah masalah pada ritme detak jantung. Selama aritmia, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan ritme yang tidak teratur.
To place a pacemaker, a lead wire is inserted into the cephalic vein of the shoulder and fed into the heart chambers (B). An electrode is implanted in the heart muscle of the lower chamber, and the device is attached (C).(Illustration by Argosy)
Detak jantung yang terlalu cepat disebut takikardia. Sedangkan detak jantung yang terlalu lambat adalah bradikardia.
Selama aritmia, jantung mungkin tidak mampu memompa darah yang cukup untuk tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, atau pingsan. Aritmia parah dapat merusak organ vital tubuh dan bahkan dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian.
alat pacu jantung dapat meringankan beberapa gejala aritmia, seperti kelelahan dan pingsan. Sebuah alat pacu jantung juga dapat membantu seseorang yang memiliki irama jantung abnormal untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih aktif.
Mengenal mekanisme listrik pada jantung
Jantung Anda memiliki sistem listrik internal yang mengontrol laju dan irama detak jantung Anda. Dengan setiap detak jantung, sinyal listrik menyebar dari jantung bahian atas ke bagian bawah. Selama perjalanan sinyal tersebut, menyebabkan jantung berkontraksi dan memompa darah.
Setiap sinyal listrik biasanya dimulai dalam kelompok sel yang disebut sinus node atau sinoatrial (SA) node yang merupakan menyebar dari atas jantung ke bagian bawah jantung, merupakan koordinat waktu dari aktivitas sel jantung.
Pertama, dua bilik jantung yang terletak di atas, atria, berkontraksi. Kontraksi ini memompa darah kedalam dua ruang jantung (chamber) yang lebih rendah, ventrikel. Ventrikel kemudian berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Kontraksi gabungan dari atrium dan ventrikel adalah detak jantung.
Ikhtisar
Kegagalan sinyal listrik di dalam jantung menyebabkan aritmia. Sebuah alat pacu jantung menggunakan pulsa elektrik berenergi rendah untuk mengatasi hal ini. Alat pacu jantung dapat:
1. Mempercepat irama jantung yang lambat.
2. Membantu mengendalikan irama jantung abnormal atau cepat.
3. Pastikan kontrak ventrikel normal jika atrium yang bergetar bukan pemukulan dengan irama normal (kondisi yang disebut atrial fibrilasi ).
4. Mengkoordinasikan sinyal listrik antara bilik atas dan bawah dari jantung.
5. Mengkoordinasikan sinyal listrik antara ventrikel. Alat pacu jantung yang melakukan ini disebut terapi sinkronisasi jantung (CRT) perangkat. perangkat CRT digunakan untuk mengobati gagal jantung .
6. Mencegah aritmia berbahaya yang disebabkan oleh kelainan yang disebut sindrom QT panjang .
7. Alat pacu jantung juga dapat memonitor dan merekam aktivitas listrik jantung Anda dan irama jantung.
8. Alat pacu jantung baru dapat memonitor suhu darah, kecepatan napas, dan faktor lain dan menyesuaikan detak jantung Anda untuk perubahan dalam aktivitas Anda.
Alat pacu jantung dapat bersifat sementara atau permanen. alat pacu jantung sementara digunakan untuk mengobati masalah detak jantung sementara, seperti detak jantung lambat yang disebabkan oleh serangan jantung , operasi jantung , atau overdosis obat.
alat pacu jantung sementara juga digunakan dalam keadaan darurat. Alat tersebut digunakan sampai alat pacu jantung permanen dapat tertanam atau sampai kondisi membaik. Jika Anda memiliki alat pacu jantung sementara, maka anda akan tinggal di rumah sakit selama perangkat ini masih tertanam di tubuh anda.
Ada juga pengobatan aritmia dengan perangkat lain yang disebut cardioverter defibrillator implant (ICD). Sebuah ICD mirip dengan alat pacu jantung. Namun, selain menggunakan pulsa berenergi listrik rendah, sebuah ICD juga dapat menggunakan pulsa berenergi listrik tinggi untuk mengobati aritmia dengan berbahaya tertentu.
sumber :http://www.nhlbi.nih.gov
Minggu, 15 Mei 2011
CT Scanner
CT Scan pada Tubuh
CT scan-kadang disebut CAT scanning-adalah tes medis invasif yang membantu dokter mendiagnosa dan melakukan perawatan secara medis.
CT scan menggabungkan peralatan khusus x-ray dengan komputer berteknologi canggih untuk menghasilkan beberapa foto atau gambar dari bagian dalam tubuh. Gambar-gambar penampang yang diambil kemudian dapat diperiksa dari monitor komputer, dicetak atau ditransfer ke CD.
CT Scanner menggunakan pemrosesan geometri digital untuk menghasilkan gambar 3-dimensi (3-D) dari bagian obyek. Gambar 3-D dibuat dari banyak gambar 2-dimensi (2-D) X-ray yang diambil pada sumbu rotasi tunggal atau dengan kata lain, banyak gambar dari area yang sama diambil dari berbagai sudut dan kemudian ditempatkan bersama untuk menghasilkan gambar 3-D.
CT scan untuk organ, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah memberikan deskripsi yang lebih jelas dan lebih rinci dari sekedar x-ray biasa.
Dengan mengaplikasikan teknologi CT Scan pada tubuh, para ahli dapat lebih mudah untuk mendiagnosis masalah seperti kanker, penyakit jantung, penyakit menular, usus buntu, trauma dan gangguan muskuloskeletal.
Bagaimana pengoperasian CT Scanner?
Sebuah CT Scanner menembakkan cahaya melewati tubuh manusia ketika bergerak melalui arc. Tidak seperti mesin X-ray yang hanya mengirimkan satu berkas radiasi, sehingga gambar akhir dari CT Scanner jauh lebih rinci dibandingkan dengan sebuah X-ray.
Di dalam CT Scanner ada detektor X-ray yang bisa melihat ratusan perbedaan level densitas. Sehingga dapat digunakan untuk melihat jaringan di dalam organ yang padat. Data ini kemudian ditransmisikan ke komputer, dan membentuknya menjadi sebuah gambar cross-sectional 3-D dari bagian tubuh dan menampilkannya pada layar.
Terkadang pewarna kontras digunakan untuk memeprmudah melihat perbedaan pada layar. Jika gambar 3-D bagian perut diperlukan, pasien dimungkinkan harus memakan barium. Barium akan terlihat putih di scan dan melalui sistem pencernaan. Jika gambar di bawah tubuh yang diperlukan, seperti rektum, pasien mungkin akan diberi enema barium. Jika gambar pembuluh darah yang diperlukan maka barium akan disuntikkan.
Keakuratan dan kecepatan CT scan dapat diperbaiki dengan penerapan spiral CT. Sinar X-ray mengambil suatu alur spiral selama proses scanning kemudian data dikumpulkan secara terus menerus. Untuk spiral scan dada, misalnya, pasien akan diminta untuk menahan napas selama beberapa detik.
Kapankah kita menggunakan CT Scan?
CT scan digunakan untuk mendapatkan gambar 3-D yang secara terperinci tentang bagian-bagian tertentu tubuh, seperti jaringan lunak, panggul, pembuluh darah, paru-paru, otak, perut, dan tulang.
Metode ini yang paling disarankan untuk mendiagnosis kanker, seperti hati, paru-paru, dan kanker pankreas. Dari hasil interpretasi gambar memungkinkan seorang dokter untuk mengkonfirmasi adanya tumor. Ukuran tumor dapat diukur, ditambah lokasi yang tepat, dan juga untuk menentukan berapa banyak tumor telah mempengaruhi jaringan di dekatnya.
Scan kepala dapat membantu diagnosa dokter dengan informasi penting tentang otak - yang mungkin ingin diketahui apakah ada perdarahan apapun, pembengkakan arteri, atau tumor.
CT scan akan memberitahu dokter apakah pasien memiliki tumor dalam perut, dan apakah setiap organ-organ internal ada yang bengkak atau meradang. Dengan menggunakan metode ini juga dapat diperkirakan apakah perlu laserasi pada ginjal limpa, atau hati.
CT scan juga digunakan untuk mendeteksi jaringan abnormal yang kemudian berguna untuk perencanaan radioterapi dan biopsi.
CT scan juga dapat memberikan data yang berharga pada kondisi pembuluh darah pasien. Vascular mengacu pada aliran darah. Banyak kondisi pembuluh darah dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Metode ini dapat membantu dokter mendiagnosa penyakit tulang, kepadatan tulang, dan keadaan tulang belakang pasien.
CT scan dapat mengungkapkan data penting tentang luka pada tangan pasien, kaki dan struktur kerangka lainnya - bahkan tulang kecil bisa dilihat dengan jelas, dan jaringan sekitarnya.
CT scan-kadang disebut CAT scanning-adalah tes medis invasif yang membantu dokter mendiagnosa dan melakukan perawatan secara medis.
CT scan menggabungkan peralatan khusus x-ray dengan komputer berteknologi canggih untuk menghasilkan beberapa foto atau gambar dari bagian dalam tubuh. Gambar-gambar penampang yang diambil kemudian dapat diperiksa dari monitor komputer, dicetak atau ditransfer ke CD.
CT Scanner menggunakan pemrosesan geometri digital untuk menghasilkan gambar 3-dimensi (3-D) dari bagian obyek. Gambar 3-D dibuat dari banyak gambar 2-dimensi (2-D) X-ray yang diambil pada sumbu rotasi tunggal atau dengan kata lain, banyak gambar dari area yang sama diambil dari berbagai sudut dan kemudian ditempatkan bersama untuk menghasilkan gambar 3-D.
CT scan untuk organ, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah memberikan deskripsi yang lebih jelas dan lebih rinci dari sekedar x-ray biasa.
Dengan mengaplikasikan teknologi CT Scan pada tubuh, para ahli dapat lebih mudah untuk mendiagnosis masalah seperti kanker, penyakit jantung, penyakit menular, usus buntu, trauma dan gangguan muskuloskeletal.
Bagaimana pengoperasian CT Scanner?
Sebuah CT Scanner menembakkan cahaya melewati tubuh manusia ketika bergerak melalui arc. Tidak seperti mesin X-ray yang hanya mengirimkan satu berkas radiasi, sehingga gambar akhir dari CT Scanner jauh lebih rinci dibandingkan dengan sebuah X-ray.
Di dalam CT Scanner ada detektor X-ray yang bisa melihat ratusan perbedaan level densitas. Sehingga dapat digunakan untuk melihat jaringan di dalam organ yang padat. Data ini kemudian ditransmisikan ke komputer, dan membentuknya menjadi sebuah gambar cross-sectional 3-D dari bagian tubuh dan menampilkannya pada layar.
Terkadang pewarna kontras digunakan untuk memeprmudah melihat perbedaan pada layar. Jika gambar 3-D bagian perut diperlukan, pasien dimungkinkan harus memakan barium. Barium akan terlihat putih di scan dan melalui sistem pencernaan. Jika gambar di bawah tubuh yang diperlukan, seperti rektum, pasien mungkin akan diberi enema barium. Jika gambar pembuluh darah yang diperlukan maka barium akan disuntikkan.
Keakuratan dan kecepatan CT scan dapat diperbaiki dengan penerapan spiral CT. Sinar X-ray mengambil suatu alur spiral selama proses scanning kemudian data dikumpulkan secara terus menerus. Untuk spiral scan dada, misalnya, pasien akan diminta untuk menahan napas selama beberapa detik.
Kapankah kita menggunakan CT Scan?
CT scan digunakan untuk mendapatkan gambar 3-D yang secara terperinci tentang bagian-bagian tertentu tubuh, seperti jaringan lunak, panggul, pembuluh darah, paru-paru, otak, perut, dan tulang.
Metode ini yang paling disarankan untuk mendiagnosis kanker, seperti hati, paru-paru, dan kanker pankreas. Dari hasil interpretasi gambar memungkinkan seorang dokter untuk mengkonfirmasi adanya tumor. Ukuran tumor dapat diukur, ditambah lokasi yang tepat, dan juga untuk menentukan berapa banyak tumor telah mempengaruhi jaringan di dekatnya.
Scan kepala dapat membantu diagnosa dokter dengan informasi penting tentang otak - yang mungkin ingin diketahui apakah ada perdarahan apapun, pembengkakan arteri, atau tumor.
CT scan akan memberitahu dokter apakah pasien memiliki tumor dalam perut, dan apakah setiap organ-organ internal ada yang bengkak atau meradang. Dengan menggunakan metode ini juga dapat diperkirakan apakah perlu laserasi pada ginjal limpa, atau hati.
CT scan juga digunakan untuk mendeteksi jaringan abnormal yang kemudian berguna untuk perencanaan radioterapi dan biopsi.
CT scan juga dapat memberikan data yang berharga pada kondisi pembuluh darah pasien. Vascular mengacu pada aliran darah. Banyak kondisi pembuluh darah dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Metode ini dapat membantu dokter mendiagnosa penyakit tulang, kepadatan tulang, dan keadaan tulang belakang pasien.
CT scan dapat mengungkapkan data penting tentang luka pada tangan pasien, kaki dan struktur kerangka lainnya - bahkan tulang kecil bisa dilihat dengan jelas, dan jaringan sekitarnya.
Sabtu, 07 Mei 2011
MRI, Metode Aman Untuk Pemeriksaan Organ Tubuh
Apakah MRI itu???
MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah alat kedokteran yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik radiologi dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 1 tesla (10.000 gauss) yang besar dan
gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, ataupun bhan radioaktif.selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam
MRI menghasilkan gambar yang lebih baik dibandingkan CT Scan, kemampuannya membuat gambar potongan melintang, tegak, dan miring tanpa mengubah posisi pasien. Sehingga gambar yang dihasilkan lebih baik, terutama untuk jaringan-jaringan lunak dalam tubuh seperti otak, sumsum tulang belakang, dan susunan saraf.
Bagaimana prosedur pemeriksaan dengan MRI??
Prosedur MRI tidak menimbulkan sakit, kerusakan jaringan dan sebagainya. Namun karena berada di medan magnet yang besar,pada saat pemeriksaan berlangsung akan dapat menarik benda-benda yang bersifat logam, dan menyebabkan tempatnya bergeser .Bisa dibayangkan jika letaknya di dalam tubuh maka akan dapat melukai pasien.
Oleh karena itu sangatlah penting diingatkan kepada pasien untuk melepas benda-benda yang bersifat logam sebelum pasien menjalani pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI tentu saja mengharuskan operator atau staf radiologi untuk mengetahui keberadaan benda-benda logam di dalam tubuh dengan menanyakan riwayat operasi atau riwayat kesehatan pasien sebelumnya.
Benda-benda logam yang ditanamkan di dalam tubuh (implant) antara lain dapat berupa clip pada operasi aneurisma, pacemaker pada jantung, alat bantu dengar (hearing-aid), gigi palsu, dan sebagainya. Pada pasien dengan keadaan-keadaan tersebut diatas prosedur MRI dapat dibatalkan karena takut akan melukai pasien.
Seperti pada pemeriksaan CT scan dan Radiologi lainnya , kadang kadang dokter memerlukan penyuntikan kontras media intra vena pada kasus tertentuk untuk memperjelas kelainan yang ada didalam tubuh .Untuk hal ini pasien diharapkan puasa untuk tidak makan padat 4 jam sebelum pemerikaan . Dan untuk menghindari kemungkinan risiko penyuntikan kontras intravena terhadap gangguan funksi ginjal , maka diperlukan penilaian funksi ginjal ( cek ureum dan creatinine darah ) sebelum pemeriksaan dilakukan
MRI dilakukan di ruangan khusus dan pasien akan diminta oleh staf radiologi untuk berbaring didalam meja pemeriksaan . Selanjutnya dipasang penutup telinga untuk mengurangi bunyi mesin yang tidak diinginkan.( beberapa jenis suara akan terdengar dari mesin selama pemeriksaan berlangsung ) .
Hal penting yang harus dilakukan oleh pasien adalah berbaring dengan tenang dan relaks. Pemeriksaan MRI biasanya berlangsung antara 20-60 menit tergantung dari bagian tubuh mana yang akan diperiksa .
Saat pemeriksaan berlangsung petugas MRI akan dapat berkomunikasi dengan Anda dapat mendengar Anda, serta mengobservasi Anda setiap saat. Segera sampaikan kepada petugas MRI jika ada perasaan yang tidak nyaman pada saat pemeriksaan berlangsung. Setelah prosedur MRI selesai, Anda dapat melakukan aktivitas normal.
Sumber:
1. http://harianjoglosemar.com
2. http://www.medistra.com/index.php
MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah alat kedokteran yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik radiologi dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 1 tesla (10.000 gauss) yang besar dan
gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, ataupun bhan radioaktif.selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam
MRI menghasilkan gambar yang lebih baik dibandingkan CT Scan, kemampuannya membuat gambar potongan melintang, tegak, dan miring tanpa mengubah posisi pasien. Sehingga gambar yang dihasilkan lebih baik, terutama untuk jaringan-jaringan lunak dalam tubuh seperti otak, sumsum tulang belakang, dan susunan saraf.
Bagaimana prosedur pemeriksaan dengan MRI??
Prosedur MRI tidak menimbulkan sakit, kerusakan jaringan dan sebagainya. Namun karena berada di medan magnet yang besar,pada saat pemeriksaan berlangsung akan dapat menarik benda-benda yang bersifat logam, dan menyebabkan tempatnya bergeser .Bisa dibayangkan jika letaknya di dalam tubuh maka akan dapat melukai pasien.
Oleh karena itu sangatlah penting diingatkan kepada pasien untuk melepas benda-benda yang bersifat logam sebelum pasien menjalani pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI tentu saja mengharuskan operator atau staf radiologi untuk mengetahui keberadaan benda-benda logam di dalam tubuh dengan menanyakan riwayat operasi atau riwayat kesehatan pasien sebelumnya.
Benda-benda logam yang ditanamkan di dalam tubuh (implant) antara lain dapat berupa clip pada operasi aneurisma, pacemaker pada jantung, alat bantu dengar (hearing-aid), gigi palsu, dan sebagainya. Pada pasien dengan keadaan-keadaan tersebut diatas prosedur MRI dapat dibatalkan karena takut akan melukai pasien.
Seperti pada pemeriksaan CT scan dan Radiologi lainnya , kadang kadang dokter memerlukan penyuntikan kontras media intra vena pada kasus tertentuk untuk memperjelas kelainan yang ada didalam tubuh .Untuk hal ini pasien diharapkan puasa untuk tidak makan padat 4 jam sebelum pemerikaan . Dan untuk menghindari kemungkinan risiko penyuntikan kontras intravena terhadap gangguan funksi ginjal , maka diperlukan penilaian funksi ginjal ( cek ureum dan creatinine darah ) sebelum pemeriksaan dilakukan
MRI dilakukan di ruangan khusus dan pasien akan diminta oleh staf radiologi untuk berbaring didalam meja pemeriksaan . Selanjutnya dipasang penutup telinga untuk mengurangi bunyi mesin yang tidak diinginkan.( beberapa jenis suara akan terdengar dari mesin selama pemeriksaan berlangsung ) .
Hal penting yang harus dilakukan oleh pasien adalah berbaring dengan tenang dan relaks. Pemeriksaan MRI biasanya berlangsung antara 20-60 menit tergantung dari bagian tubuh mana yang akan diperiksa .
Saat pemeriksaan berlangsung petugas MRI akan dapat berkomunikasi dengan Anda dapat mendengar Anda, serta mengobservasi Anda setiap saat. Segera sampaikan kepada petugas MRI jika ada perasaan yang tidak nyaman pada saat pemeriksaan berlangsung. Setelah prosedur MRI selesai, Anda dapat melakukan aktivitas normal.
Sumber:
1. http://harianjoglosemar.com
2. http://www.medistra.com/index.php
Jumat, 06 Mei 2011
Ultrasonography (USG)
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz. Dalam hal ini gelombang ultrasonik merupakan gelombang diatas frekuensi suara. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektifitas dari gelombang ultrasonik ini dipermukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Kelebihan gelombang ultrsonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Hasil dari gelombang tersebut kemudian ditampilkan dalam layar monitor.
Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini yang kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).
Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah.
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini
2. Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC cara USG merubah gelombang menjadi gambar.
Adapun jenis pemeriksaan USG ada 4 jenis yaitu sebagai berikut
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
hasil USG 2 DIMENSI
2. USG 3 Dimensi
Hasil gambar USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Hasil USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
Berikut adalah salah satu gambar hasil digital color Doppler USG.
Sumber:
http://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/
http://ksuheimi.blogspot.com/2008/06/usg-dalam-obstetri.html
blog.unila.ac.id
hernawan.web.id
http://triaan.blogspot.com/2009/03/usg-ultra-sonography.html
Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini yang kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).
Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah.
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini
2. Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC cara USG merubah gelombang menjadi gambar.
Adapun jenis pemeriksaan USG ada 4 jenis yaitu sebagai berikut
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
hasil USG 2 DIMENSI
2. USG 3 Dimensi
Hasil gambar USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Hasil USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
Berikut adalah salah satu gambar hasil digital color Doppler USG.
Sumber:
http://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/
http://ksuheimi.blogspot.com/2008/06/usg-dalam-obstetri.html
blog.unila.ac.id
hernawan.web.id
http://triaan.blogspot.com/2009/03/usg-ultra-sonography.html
Selasa, 03 Mei 2011
Medical Equipment
Peralatan Medis dirancang untuk membantu dalam pemantauan, diagnosis atau pengobatan kondisi medis. Perangkat ini biasanya dirancang dengan standar keamanan yang ketat. Peralatan medis termasuk dalam kategori teknologi Medis.
Ada beberapa tipe dasar:
<> Peralatan Diagnostik termasuk mesin pencitraan medis, digunakan untuk membantu dalam diagnosis. Contohnya adalah mesin USG dan MRI, PET dan CT scanner, dan mesin x-ray.
<> Peralatan Terapi, termasuk pompa infus, dan mesin laser medis bedah LASIK.
<> Life equipment pendukung yang digunakan untuk mempertahankan fungsi tubuh pasien. termasuk ventilator medis, mesin anestesi, mesin jantung-paru, ECMO, dan mesin dialisis.
<> Monitor medis memungkinkan staf medis untuk mengukur keadaan medis pasien. Monitor dapat mengukur tanda vital pasien dan parameter lainnya termasuk ECG, EEG, tekanan darah, dan gas terlarut dalam darah.
Peralatan laboratorium medis mengotomatiskan atau membantu menganalisa darah, urin dan gen.
Diagnostik Medical Equipment juga dapat digunakan di rumah untuk tujuan tertentu, misalnya untuk kontrol diabetes mellitus
Teknisi peralatan biomedis (BMET) adalah bagian vital dari sistem layanan kesehatan. Bekerja terutama pada rumah sakit, BMET adalah orang yang bertanggung jawab untuk menjaga peralatan medis fasilitas.
sumber : http://en.wikipedia.org
Ada beberapa tipe dasar:
<> Peralatan Diagnostik termasuk mesin pencitraan medis, digunakan untuk membantu dalam diagnosis. Contohnya adalah mesin USG dan MRI, PET dan CT scanner, dan mesin x-ray.
<> Peralatan Terapi, termasuk pompa infus, dan mesin laser medis bedah LASIK.
<> Life equipment pendukung yang digunakan untuk mempertahankan fungsi tubuh pasien. termasuk ventilator medis, mesin anestesi, mesin jantung-paru, ECMO, dan mesin dialisis.
<> Monitor medis memungkinkan staf medis untuk mengukur keadaan medis pasien. Monitor dapat mengukur tanda vital pasien dan parameter lainnya termasuk ECG, EEG, tekanan darah, dan gas terlarut dalam darah.
Peralatan laboratorium medis mengotomatiskan atau membantu menganalisa darah, urin dan gen.
Diagnostik Medical Equipment juga dapat digunakan di rumah untuk tujuan tertentu, misalnya untuk kontrol diabetes mellitus
Teknisi peralatan biomedis (BMET) adalah bagian vital dari sistem layanan kesehatan. Bekerja terutama pada rumah sakit, BMET adalah orang yang bertanggung jawab untuk menjaga peralatan medis fasilitas.
sumber : http://en.wikipedia.org
Langganan:
Postingan (Atom)