I think, I have passion on jurnalism..
Recently, I have seen lots anchors and journalists whose inspiring me. They seems very inteligent, wide knowledges and smart!
Know I really want to be a jounalist coz Im very interesting in every part of journalism.. I dont know what my passion instead, while Im very insteresting to see the anchor show their news.
Pengantar
I would like to share with you about something that U should have to know
~~~~~~^^ENJOY READING^^~~~~~~
~~~~~~^^ENJOY READING^^~~~~~~
Rabu, 06 November 2013
Jumat, 20 September 2013
EEG (ElectroEnchepaloGram)
EEG adalah slah satu alat dalm bidang medis yang digunakan untuk mengetahui potensial listrik pada otak, EEG itu sendiri memiliki tujuan untuk mengetahui apakah potensial listrik otak masih dalam batas normal atau tidak. Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk pemeriksaan EEG adlah:
1) Menguatkan signal listrik otak yang bertegangan sangat rendah.
2) Menghasilkan sebuah grafik yang tertulis atau terdisplai dari aktifitas potensial listrik otak.
Teknologi EEG digunakan untuk merepresentasikan secara tepat signal listrik yang berasal dari aktifitas sinaptik spontan di kortek serebri.
Elektrode menyalurkan potensial listrik dari pasien ke mesin EEG melalui kotak yang disebut jackbox. Biasanya untuk penempelan elektrode ini dengan bantuan pasta sebagai penghubung dengan kulit. Pasta ini memiliki dua fungsi yaitu melakukan transmisi potensial listrik, dan meredam terjadinya artefak gerakan. Elektrode skalp yang digunakan pada rekaman rutin EEG, mempunyai disain yang simpel dengan permukaan metal, kabel yang fleksibel serta berwarna agar memudahkan pemasangan. Sepatutnya elektrode yang digunakan mempunyai resistensi yang rendah. Berdasar pada standar internasional untuk EEG maka resistensi elektrode skalp yang dianjurkan adalah dibawah 5.000ohm dan di atas 100ohm.
Dalam penempatan elektrode di kepala yang sudah baku dikenal pula beberapa jenis elektrode yang digunakan sebagai tambahan pada pemeriksaan EEG untuk melihat lebih jelas adanya gelombang abnormal, baik digunakan untuk elektrode skalp maupun invasiv. Elektrode tambahan tersebut adalah: nasopharyngeal (NP), anterior temporal (AT), sphenoidal (Sph), special scalp (SS), foramen ovale (FO), epidural (ED), subdural (SD) dan depth (DP).
Jackbox dan selektor montage
Elektrode yang diidentifikasi di jackbox mengikuti nomenklatur elektrode 10-20 system. Elektrode dilabel berdasar regio otak sesuai huruf awal, misal frontopolar; fp. Jackbox memuat input tambahan untuk elektrode ground, sebuah elektrode skalp yang dibubuhkan di posisi midline kepala bagian depan atau tempat lain yang relatif netral.
Pada jacbox mesin EEG digital mempunyai komponen tambahan yang tidak terdapat pada mesin analog. Sebagai contoh adalah adanya satu atau lebih input untuk elektrode referens, yang sering ditempatkan diantara Fpz dan Fz. Pada beberapa mesin didapatkan adanya 2 elektrode, biasanya A1 dan A2, digunakan bersama sebagai referens.
Amplifier
Dari selektor montage signal EEG menuju ke amplifier. Amplifier EEG tidak hanya berfungsi meningkatkan voltase tapi juga meliputi kelengkapan filter-filter, pembagi voltase, stop kontak input output, dan kalibrasi.
Amplifier didisain untuk menerima voltase input dalam rentang tertentu yang disebut dynamic range. Voltase yang lebih rendah akan hilang dan yang melebihi batas akan mengalami distorsi.
Amplifier yang digunakan pada biologik adalah differential amplifier, yang memiliki dua input dimana hanya akan meneruskan signal yang berbeda dari keduanya. Bila jumlah frekuensinya sama maka akan ditolak. Tiap mesin EEG mempunyai karakteristik common mode rejection ratio (CMRR) yang besarnya 10.000:1 atau yang lebih tinggi 100.000:1. Ini berarti bahwa aktifitas elektrik di ruangan dengan 60cps yang masuk ke tiap amplifier hanya akan tampil di out put adalah 1 dari 100.000 aktifitas.
Otak mengeluarkan signal listrik dengan rentang kecil antara 0,5-100 cycles per second. Namun sebagian besar yang berkaitan dengan klinik frekuensi berada pada rentang 1-30 cps. Sebagian besar kulit berpotensi < 1cps, dan aktifitas otot (EMG) > 35cps. Filter akan membuat instrumen lebih selektif terhadap aktifitas otak melalui pembatasan rentang frekuensi sehingga akan sensitif dan akurat. Pada rekaman EEG rutin sering digunakan filter frekuensi rendah (LFF) 0,5Hz atau 1Hz, serta filter frekuensi tinggi (HFF) pada 70Hz. Filter dapat diatur sehingga artefak otot, gerakan, kulit dapat dikurangi sehingga tidak mengganggu gelombang otak. Filter 60Hz yang juga disebut line filter atau notch filter hanya akan berpengaruh terhadap rentang frekuensi tersebut, dimana akan memperkecil efek interferensi dari peralatan listrik di sekitar mesin EEG.
Sebuah filter tidak hanya berpengaruh pada frekuensi spesifik saja tapi juga terhadap frekuensi sekitarnya. Hubungan antara tinggi frekuensi dengan perubahan amplitudo dapat diamati pada kurva respon frekuensi, dimana amplitudo akan berkurang sebesar 20-30% (atau amplitudo menjadi 70-80% dari aktual) pada angka frekuensi yang dilabel. Semakin frekuensi jauh dibawah batas LFF atau diatas HFF maka gambaran amplitudo pada frekuensi tersebut akan semakin kecil.
Hal lain terkait dengan filter rendah adalah time constant. Pada EEG timeconstant adalah jumlah waktu yang dibutuhkan pen untuk kembali sebanyak 63% menuju ke perjalanan ke baseline (atau defleksi menjadi 37% dari semula). Jumlah waktu yang dibutuhkan pen untuk kembali secara progresiv akan semakin kecil bila filter frekuensi rendah semakin tinggi frekuensinya. Perlu diingat bahwa time constant dalam satuan detik dan LFF dalam Hz. Beberapa angka yang sering digunakan adalah: TC 0,1detik (=LFF 1,6Hz), TC 0,3detik (=0,5Hz) dan TC 1detik (=0,16Hz).
Kalibrasi
Mesin EEG memiliki beberapa kontrol untuk validasi terhadap fungsi elektrode dan memberikan fleksibilitas dalam penyajian data. Signal yang telah melampui berbagai tahap di mesin EEG perlu dilakukan kalibrasi terhadap voltase. Prosedur kalibrasi ini dapat: (a) menunjukkan perbedaan amplitudo channel atau lengkung pena yang dapat terganggu oleh artefak. (b). menunjukkan efek pengaturan filter.
Dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu ruangan EEG yang baik dan tenang. Guna menekan terjadinya artefak akibat interferensi 60Hz yang banyak dijumpai didalam ruangan, maka diharapkan:
1.Elektrode harus terpasang dengan impedans rendah.
2.Sumber-sumber yang berasal dari interferensi listrik harus ditekan (peralatan listrik yang tak penting agar tidak digunakan seperti lampu, radio, penghangat air)
3.Mesin EEG harus terhubung dengan ground.
4. Mesin EEG harus mempunyai common mode rejection ratio dan impedans input yang tinggi.
sumber: http://mayawijaya.wordpress.com/2010/07/26/eeg-itu-apa/
- Diagnosis epilepsi
- Observasi kejang
- Demensia
- Brain Death
- Kesadaran menurun karena metabolik dan infeksi.
1) Menguatkan signal listrik otak yang bertegangan sangat rendah.
2) Menghasilkan sebuah grafik yang tertulis atau terdisplai dari aktifitas potensial listrik otak.
Teknologi EEG digunakan untuk merepresentasikan secara tepat signal listrik yang berasal dari aktifitas sinaptik spontan di kortek serebri.
Elektrode menyalurkan potensial listrik dari pasien ke mesin EEG melalui kotak yang disebut jackbox. Biasanya untuk penempelan elektrode ini dengan bantuan pasta sebagai penghubung dengan kulit. Pasta ini memiliki dua fungsi yaitu melakukan transmisi potensial listrik, dan meredam terjadinya artefak gerakan. Elektrode skalp yang digunakan pada rekaman rutin EEG, mempunyai disain yang simpel dengan permukaan metal, kabel yang fleksibel serta berwarna agar memudahkan pemasangan. Sepatutnya elektrode yang digunakan mempunyai resistensi yang rendah. Berdasar pada standar internasional untuk EEG maka resistensi elektrode skalp yang dianjurkan adalah dibawah 5.000ohm dan di atas 100ohm.
Dalam penempatan elektrode di kepala yang sudah baku dikenal pula beberapa jenis elektrode yang digunakan sebagai tambahan pada pemeriksaan EEG untuk melihat lebih jelas adanya gelombang abnormal, baik digunakan untuk elektrode skalp maupun invasiv. Elektrode tambahan tersebut adalah: nasopharyngeal (NP), anterior temporal (AT), sphenoidal (Sph), special scalp (SS), foramen ovale (FO), epidural (ED), subdural (SD) dan depth (DP).
Jackbox dan selektor montage
Elektrode yang diidentifikasi di jackbox mengikuti nomenklatur elektrode 10-20 system. Elektrode dilabel berdasar regio otak sesuai huruf awal, misal frontopolar; fp. Jackbox memuat input tambahan untuk elektrode ground, sebuah elektrode skalp yang dibubuhkan di posisi midline kepala bagian depan atau tempat lain yang relatif netral.
Pada jacbox mesin EEG digital mempunyai komponen tambahan yang tidak terdapat pada mesin analog. Sebagai contoh adalah adanya satu atau lebih input untuk elektrode referens, yang sering ditempatkan diantara Fpz dan Fz. Pada beberapa mesin didapatkan adanya 2 elektrode, biasanya A1 dan A2, digunakan bersama sebagai referens.
Amplifier
Dari selektor montage signal EEG menuju ke amplifier. Amplifier EEG tidak hanya berfungsi meningkatkan voltase tapi juga meliputi kelengkapan filter-filter, pembagi voltase, stop kontak input output, dan kalibrasi.
Amplifier didisain untuk menerima voltase input dalam rentang tertentu yang disebut dynamic range. Voltase yang lebih rendah akan hilang dan yang melebihi batas akan mengalami distorsi.
Amplifier yang digunakan pada biologik adalah differential amplifier, yang memiliki dua input dimana hanya akan meneruskan signal yang berbeda dari keduanya. Bila jumlah frekuensinya sama maka akan ditolak. Tiap mesin EEG mempunyai karakteristik common mode rejection ratio (CMRR) yang besarnya 10.000:1 atau yang lebih tinggi 100.000:1. Ini berarti bahwa aktifitas elektrik di ruangan dengan 60cps yang masuk ke tiap amplifier hanya akan tampil di out put adalah 1 dari 100.000 aktifitas.
Otak mengeluarkan signal listrik dengan rentang kecil antara 0,5-100 cycles per second. Namun sebagian besar yang berkaitan dengan klinik frekuensi berada pada rentang 1-30 cps. Sebagian besar kulit berpotensi < 1cps, dan aktifitas otot (EMG) > 35cps. Filter akan membuat instrumen lebih selektif terhadap aktifitas otak melalui pembatasan rentang frekuensi sehingga akan sensitif dan akurat. Pada rekaman EEG rutin sering digunakan filter frekuensi rendah (LFF) 0,5Hz atau 1Hz, serta filter frekuensi tinggi (HFF) pada 70Hz. Filter dapat diatur sehingga artefak otot, gerakan, kulit dapat dikurangi sehingga tidak mengganggu gelombang otak. Filter 60Hz yang juga disebut line filter atau notch filter hanya akan berpengaruh terhadap rentang frekuensi tersebut, dimana akan memperkecil efek interferensi dari peralatan listrik di sekitar mesin EEG.
Sebuah filter tidak hanya berpengaruh pada frekuensi spesifik saja tapi juga terhadap frekuensi sekitarnya. Hubungan antara tinggi frekuensi dengan perubahan amplitudo dapat diamati pada kurva respon frekuensi, dimana amplitudo akan berkurang sebesar 20-30% (atau amplitudo menjadi 70-80% dari aktual) pada angka frekuensi yang dilabel. Semakin frekuensi jauh dibawah batas LFF atau diatas HFF maka gambaran amplitudo pada frekuensi tersebut akan semakin kecil.
Hal lain terkait dengan filter rendah adalah time constant. Pada EEG timeconstant adalah jumlah waktu yang dibutuhkan pen untuk kembali sebanyak 63% menuju ke perjalanan ke baseline (atau defleksi menjadi 37% dari semula). Jumlah waktu yang dibutuhkan pen untuk kembali secara progresiv akan semakin kecil bila filter frekuensi rendah semakin tinggi frekuensinya. Perlu diingat bahwa time constant dalam satuan detik dan LFF dalam Hz. Beberapa angka yang sering digunakan adalah: TC 0,1detik (=LFF 1,6Hz), TC 0,3detik (=0,5Hz) dan TC 1detik (=0,16Hz).
Kalibrasi
Mesin EEG memiliki beberapa kontrol untuk validasi terhadap fungsi elektrode dan memberikan fleksibilitas dalam penyajian data. Signal yang telah melampui berbagai tahap di mesin EEG perlu dilakukan kalibrasi terhadap voltase. Prosedur kalibrasi ini dapat: (a) menunjukkan perbedaan amplitudo channel atau lengkung pena yang dapat terganggu oleh artefak. (b). menunjukkan efek pengaturan filter.
Dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu ruangan EEG yang baik dan tenang. Guna menekan terjadinya artefak akibat interferensi 60Hz yang banyak dijumpai didalam ruangan, maka diharapkan:
1.Elektrode harus terpasang dengan impedans rendah.
2.Sumber-sumber yang berasal dari interferensi listrik harus ditekan (peralatan listrik yang tak penting agar tidak digunakan seperti lampu, radio, penghangat air)
3.Mesin EEG harus terhubung dengan ground.
4. Mesin EEG harus mempunyai common mode rejection ratio dan impedans input yang tinggi.
sumber: http://mayawijaya.wordpress.com/2010/07/26/eeg-itu-apa/
Angkutan Umum dari Bekasi ke Gatot Subroto Jakarta
Sekedar info bagi kalian2 angkoters maniac klo mau ke Gatot Subroto dari Bekasi cukup naik Bus AC 05 atau apapun yang ke arah Blok M, turun di komdak terus nyebrang (naek jembatan pnyebrangan) ke Crowne Plaza Hotel. Tinggal nunggu kopaja 66 atau 640 menyusuri jalan Gatot Subroto ke tujuan anda..
Angkutan Umum dari Bekasi ke Mega Kuningan Jakarta
Nah klo dari Bekasi mu ke Mega Kuningan cukup dengan naik Kereta kesayangan kita ini -__- Commuter Line turun di St. Jatinegara trus nyebrang ke jalan raya n tinggal nunggu angkot 44 ke arah Karet turun di Mega Kuningan.Keep Safety and Pleasant Journey! :)
Minggu, 18 Agustus 2013
Inverter -AC Drive
Mungkin teman-teman udah sering denger mengenai inverter.. Apalagi yang sempet booming mengenai AC Inverter. Nah, di post ini saya akan sedikit cerita mengenai inverter yang banyak digunakan di industri atau biasa juga disebut dengan AC Drive.
Inverter pada dasarnya adalah device atau peralatan yang dapat mengubah arus DC menjadi AC.Inverter di dunia industri banyak digunakan untuk control motor, dimana penggunaan motor di dunia industri sangat banyak, seperti roller, conveyor, mesin drawing, mixer,crane,extruder dsb. Inverter disini bertugas untuk mengatur frekuensi motor agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi.
Nb: sebagai perbandingan jika motor digunakan tanpa menggunakan inverter atau secara Direct On Line (DOL) maka motor akan bekerja pada frekuensi maksimum sehingga daya nya maksimum akibat Ampereny juga maksimum! Selain dapat menyebabkan life time motor berkurang, motor cepat panas dan tentunya prnggunaan listrik menjadi boros. Inilah yang mendasari penggunaan inverter pada AC di rumah-rumah anda. Jadi seperti apa sebenarnya penggunaan inverter ini??? Ok! Saya akan membahas lebih lanjut mengenai inverter!
inverter pada dasar nya terdiri atas 3 bagian, yaitu konverter - DC Bus - Inverter.
Nb: sebagai perbandingan jika motor digunakan tanpa menggunakan inverter atau secara Direct On Line (DOL) maka motor akan bekerja pada frekuensi maksimum sehingga daya nya maksimum akibat Ampereny juga maksimum! Selain dapat menyebabkan life time motor berkurang, motor cepat panas dan tentunya prnggunaan listrik menjadi boros. Inilah yang mendasari penggunaan inverter pada AC di rumah-rumah anda. Jadi seperti apa sebenarnya penggunaan inverter ini??? Ok! Saya akan membahas lebih lanjut mengenai inverter!
inverter pada dasar nya terdiri atas 3 bagian, yaitu konverter - DC Bus - Inverter.
Gambar diatas adalah bagan rangkaian AC Drive. Rectifier terdiri atas dioda penyearah yang berfungsi sebgai converter (waktu jaman kuliah kita mengenal ada half rectifier dan full wave rectifier, review sendiri ya..) yang mengubah tegangan AC menjadi keluaran DC. Di bagan tengah ada DC Bus yang terdiri atas kapasitor penghalus yang berfungsi menghaluskan sinyal dari rectifier menjadi sinyal DC murni. Hal ini penting untuk mengasilkan sinyal AC yang sempurna dengan noise minimal. Setelah sinyal yang dikeluarkan DC bus benar-benar sinyal DC tanpa noise, maka step selanjutnya adalah masuk ke bagian switching transistor untuk menghasilkan sinyal AC. Switching transistor yang dilakukan adalah dengan menggunakan transistor IGBT (Insulated Gate Bypolar Transistor) transistor jenis ini khusus digunakan untuk switching frekuensi tingkat tinggi, cocok untuk penggunaan inverter yang memang frekuensi switchingnya sangat tinggi sekali.
Langganan:
Postingan (Atom)